review suka-suka

Monokrom – Tulus

 

wp-1471548017678.jpeg

 

Seneng banget rasanya waktu saya akhirnya bisa dapetin album ini dan dengerin lagu-lagu di dalamnya. Album Tulus yang ketiga ini adalah salah satu album yang paling saya tunggu-tunggu, baru diliris awal agustus lalu. Saya suka banget sama Tulus, dua album sebelumnya pun termasuk yang paling sering saya repeat di playlist saya.

Well, album ini berjudul Monokrom. Bisa dilihat juga di penampakan cover CD nya bernuansa hitam putih abu-abu. Saya suka desainnya, sederhana tapi berkesan mahal. Saya juga suka di dalam album ini Tulus menyisipkan ucapan terimakasih dalam bentuk catatan yang ditulis tangan.

 

wp-1471548085473.jpeg

 

Saya selalu mengagumi kejeniusan Tulus dalam menulis lirik, pemilihan katanya, caranya bercerita, bagaimana dia mampu mengangkat tema-tema atau sudut pandang yang unik. Aransemen musiknya pun sangat kreatif, ga pasaran, kerasa banget ada idealisme yang kuat di sana, ada ciri khas yang “Tulus” banget di tiap lagu-lagunya. Bagi saya, mendengarkan lagu-lagu Tulus selalu menghadirkan feel yang spesial. Nah, album ini berisi 10 lagu yang semuanya ditulis sendiri  oleh Tulus.

Okay langsung aja ya..

 

Manusia Kuat

Album ini dibuka dengan satu lagu yang memberi semangat. Di awal lagu, Tulus bernyanyi dengan tegas diiringi alunan piano dan efek bel menggema di belakang, keren..

Musiknya semacam mars dengan gebukan drum yang menggebu-gebu, genjrengan gitar listrik dan diiringi strings dan piano yang mendramatisir. Aransemennya sebenernya ga aneh-aneh, ga berlebihan juga, tapi tempo naik turunnya berhasil banget nularin semangat ke yang denger.

Liriknya mengajak kita meyakinkan diri sendiri bahwa kita adalah manusia yang kuat, seberat apapun halangan, rintangan, dan tantangan yang ada di depan, kita akan terus berjuang demi mimpi mimpi kita.

Rasanya cocok banget lagu ini kalo dipake jadi soundtrack kompetisi olahraga atau project perjuangan pergerakan sosial apa gitu.

 

Pamit

Lagu ini adalah single yang pertama kali diliris di album ini, kalau ga salah udah bisa didengerin dari bulan maret lalu. Sebenernya lagu ini banyak yang mengkritik juga karena katanya aransemennya Sam Smith banget, banyak yang ga suka karena terkesan meniru dan ikut-ikutan.

Emang si pertama rada kaget juga, aransemen musiknya “serius” banget. Didominasi alunan piano dan diiringi musik orkestra. Berasa lagi dengerin lagu soundtrack film hollywood apa gitu. Mungkin emang ada niat untuk sengaja eksperimen juga dengan musik seperti ini.

Kalo dilihat lagi liriknya, tema cerita yang dianggkat, aransemen musik ini memang cocok, ga terkesan dipaksain. Lagu ini bercerita tentang perpisahan dalam satu kondisi yang sulit, satu pihak sudah lelah mencoba dan ingin berpisah, satu pihak lainnya takut kehilangan.

Lagu ini seakan nunjukin sedih galau berpisah tu ga harus cengeng, sedih dan galau juga bisa elegan (naon?)

 

Ruang Sendiri

Saya sempet bingung, dari sekian banyak lagu yang menurut saya bagus banget di album ini, kenapa lagu inilah yang malah dipilih Tulus sebagai single keduanya. Dari segi musik dan lirik ga jelek tapi ya ga ada yang spesial banget menurut saya. Musiknya pop ballad, slow simple ada sedikit sentuhan retronya. Liriknya tentang kegelisahan punya pasangan yang posesif.

Liriknya ceritain tentang seseorang yang gerah karena memliki pasangan yang posesif dan mungkin terlalu mengekang.

Setelah denger beberapa kali dan direnungkan lagi dengan dilandasi kesotoyan tingkat tinggi saya dapat menyimpulkan, lagu ini mungkin dipilih karena alasan strategis, iramanya memang gampang banget nempel di kuping dan temanya pun mungkin paling “dekat”, paling umum bisa relate ke banyak orang.

 

Tukar Jiwa

Lagu ini dibuka intro permainan gitar listrik, di awal lagu nada nya datar dan kerasa jazz nya kentel banget. Masuk reff baru kerasa beneran asiknya. Lagu ini ceritain gimana gemesnya kalo kita jatuh cinta dan pihak yang bersangkutan ga ngerti-ngerti, saking desperate nya sampe ngajakin tukeran jiwa. Banyak si pasti yang ngalamin gini, termasuk saya sendiri juga. Walopun lagunya santai-santai kalem tapi tetep aja kerasa keselnya si kalo dengernya sambil diresapi dan dibaperi (kosakata baru).

 

Tergila-gila

Lagu ini beatnya asik banget, aransemennya bawa suasana ceria,meriah, bikin pengen goyang manggut-manggut, tapii.. liriknya ternyata ngeselin. Tentang hubungan yang ga jelas, antara ada dan tiada, tarik ulur, bikin penasaran dan bisa bikin gila. Tapi ya lucunya ya itu, lagu ini justru seakan ngajak buat nikmatin segala “stres” nya.

Saya si cuman bisa senyum senyum getir doang  dengerin lagu ini. Kadang memang jatuh cinta itu ga semudah membaca sinyal lampu traffic light, merah berarti berhenti, hijau berarti jalan terus. Kadang kita malah bertemu lampu disko yang nyala mati nyala mati, berubah-ubah merah kuning ijo sesuka hati, haaahh.. (menarik napas panjang)

 

Cahaya

Lagu ini adalah lagu favorit saya di album ini, paling sering diputer, paling sering dinyanyiin. Lagu ini bahkan mungkin bisa masuk dalam jajaran lagu favorit sepanjang masa saya. Sebelumnya salah satu lagu Tulus favorit saya adalah lagu Teman Hidup di Album pertama. Menurut saya lagu itu manis banget, eh ternyata di album ini Tulus bisa bikin lagu yang ga kalah manisnya.

Musiknya simple, kaya lagi perform akustikan gitu, tapi bisa bikin vokal nya Tulus menonjol banget. Liriknya beneran gila. Saya suka gimana lagu ini bisa menyampaikan perasaan yang sangat dalem dengan sangat sederhana. Ga muluk-muluk, ga gombal, dan mencintai itu ga sekedar sayang, perhatian, romantis-romantisan, tapi juga menjadi “terang” dan “cahaya” untuk pasangan kita. Buat saya lagu ini juga mengajari untuk memberikan pujian pada pasangan agar dia bisa terus percaya pada dirinya sendiri, agar dia tidak berkecil hati dan selalu merasa dihargai, agar dia bisa melihat, menyadari keistimewaan yang dia miliki.

Bisa dibilang lagu inilah alasan saya bikin tulisan ini, saya suka banget lagu ini dan seluruh dunia harus tau, hahaha, semoga nanti saya bisa nyanyiin lagu ini buat.. yah buat yang mau ajah.. (anyone?)

 

Langit Abu-Abu

Lagu ini dari awal sampai akhir hanya diiringi dentingan piano, gada instrumen musik lainnya. Rasanya sepi, tapi malah bisa lebih jelas nonjolin emosinya Tulus. Lagu ini menceritakan tentang kekesalan, kemarahan, karena ditinggal dan dikhianati. Nada nada tinggi dan panjang di reff nya bikin merinding. Dan sekali lagi saya harus memuji kemampuan Tulus nulis lirik lagu, pemilihan katanya keren banget, sinis, sarkas tapi tetap puitis.

 

Mahakarya

Ini juga lagu yang saya suka banget. Dibuka dengan iringan ukulele, suasananya nyaman nyantai kaya di pantai, pelan pelan membuai syahdu, tapi sebenernya apa yang mau disampaikan di lagu ini berat juga, liriknya berisi nasihat-nasihat tentang berkarya, tentang membuat mahakarya. Rasanya kaya dikasi tahu, diajarin pelan pelan, tanpa ada kesan sok sok menggurui, jenius lah. Bass dan drum nya sepanjang lagu juara, di tengah dan akhir lagu ada tiupan terompet nambahin aura-aura jadul, bikin eargasm lah.

 

Lekas

Lagunya dibuka sama genjrengan gitar dan perkusi yang ngingetin saya sama suasana musik suku-suku pedalaman di hutan gitu. Berasa dengerin soundtracknya film Disney Lion King atau Tarzan. Saya langsung tau ini lagu pasti bukan lagu biasa, dan beneran gila liriknya keren banget, saya suka banget, apalagi di bagian reff nya yang dinyanyiin bersaut-sautan gitu, unik banget. Lagu ini ngajak kita untuk cepat “move on”, bangkit lagi, lari lagi, berusaha lagi, bersemangat lagi, jangan buang-buang waktu. Kena banget si lagu ini buat saya.

 

Monokrom

Lagu terakhir di album ini, sekaligus jadi lagu yang judulnya dipakai untuk nama album. Kayanya Tulus save the best for last. Pertama kali denger lagu ini saya melongo sekian detik, terus berasa ada ninja ngiris bawang.

Di dalam wawancara media ketika rilis album ini, Tulus memang berkata bahwa album ini dia anggap sebagai ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang mengantarkan dia sampai seperti sekarang ini. Dan lagu ini bisa ceritain itu dengan manis banget, universal juga si, bukan cuma buat orang tua, papa mama, bisa juga ke saudara, kakek nenek, teman, dan sebagainya. Liriknya mengajak nostalgia mengingat-ingat indahnya masa lalu, betapa besar jasa-jasa mereka memberi “warna” dalam hidup kita, membuat kita bisa menjadi seperti kita saat ini.

Kamu tau lagu “Bunda” nya Melly Goeslaw atau lagu “Di Doa Ibu Kudengar”, lagu ini sesakral itu.. Lemah saya sama lagu-lagu kaya gini..

 

wp-1471548050232.jpeg

 

Berdasarkan dua album sebelumnya, mau gamau saya punya  ekspektasi tinggi pada album Tulus kali ini, penasaran dan excited seperti apa karya selanjutnya, dan bisa dibilang apa yang album “Monokrom” ini kasih ke saya ternyata jauh banget di atas perkiraan saya, saya bener-bener puas. Kamu harus punya dan dengerin album ini ! Oh iya, saya dapetin album ini dari order di Blibli.com, harganya cuma Rp 35.000,- gratis ongkir lagi. Info selengkapnya ke link ini aja http://situstulus.com/distribusi-album/

 

PS : Jangan download ilegal ato beli yang bajakan yak..

Categories: review suka-suka | Leave a comment

Sandhy Sondoro’s Love Songs

 

Satu siang yang hectic membawa saya untuk mampir ke KFC. Udah lewat jam makan siang, perut keroncongan, tapi harus cepet-cepet balik dan bingung juga karena tempat makan pada tutup karena pas bulan puasa. Sialnya dalam kondisi kelaparan itu saya harus rela mengantri di belakang ibu-ibu bawel dengan pesananannya yang segambreng. Pas lagi ngantri sambil bayangin nikmatnya kulit ayam garing-garing gurih pedes itu saya ga sengaja liat beberapa cd album music yang dipajang di kasir.

Sebuah album menarik perhatian saya, warnanya pink dan Judulnya Love Song, beuh klise abis (perasaan valentine uda lewat lama), tapi yang paling menarik bagi saya adalah pemilik album tersebut, seorang Sandhy Sondoro. Jujur saya sempet underestimate, kok album barunya begini banget ya wujudnya.

Jangan salah, Bung Sondoro ini salah satu musisi dalem negeri yang paling saya kagumi. Kalo Tuhan kasi kesempatan buat bisa nuker suara, salah satu suara yang saya pengen punya ya suaranya Sandhy Sondoro. Musikalitasnya juga ga usa ditanya lagi lah, uda terbukti juga sampe ke level internasional.

Walopun saya punya album-album dia sebelumnya, bisa dibilang saya ga pernah ngerasa puas ato suka banget sama salah satu albumnya. Okelah satu dua lagu, tapi sisanya rasanya kurang pas di kuping rakyat jelata saya. Mungkin dengan  bakat, latar belakang dan idelaisme yang dia punya, dia bikin karya yang bagi saya malah terasa terlalu complicated, terlalu berat untuk hamba nikmati. Nah kok kali ini dia bikin album yang dijual di tempat jualan ayam ya.

Saya ga beli tuh album. Mendingan beli paket kombo super besar dada mentok, ga sampe 40 rebu kenyang. Pas pulang di dalem mobil setel radio eh pas lagu barunya Sandhy Sondoro diputer. Eh kok enak ya, lirik lagunya rindu-rinduan pula, bisa aja bikin baper pas lagi macet-macetan. Malemnya saya iseng coba dengerin lagi di  Joox,  plus lagu-lagu lainnya di album itu. Ga pake lama, besokannya saya langsung makan siang di KFC lagih, niat buat dapetin albumnya. Berhubung blog uda lama ga diisi, coba deh saya bikinin review suka-suka album ini.

 

IMG_20160720_224215_HDR

 

Album Sandhy Sondoro’s Love Songs ini dirilis bulan Mei 2016 lalu. Album ini berisi total 12 lagu, sebenernya campuran 4 lagu baru dan 8 lagu lama yang beberapa diubah aransemennya. Nah ini yang bikin saya rada kaget, beda sama anggapan saya sebelumnya, ternyata di album ini Sandhy bisa lebih membumi musiknya. Saya suka banget karena beberapa lagu yang saya suka ngumpul di satu album ditambah lagu baru yang ga kalah keren dengan hits-hits sebelumnya. Langsung aja ya

 

Tentang Perasaanmu

Ini adalah lagu yang bikin saya penasaran pas pertama kali denger di radio. Ternyata lagu ini uda dirilis dari bulan april, saya telat aja taunya. Kalo dengerin sekilas, musiknya simple banget, mirip-mirip slowrock tahun 90an, beda banget sama lagu-lagu Sandhy yang biasanya rada ngejazz gitu. Bahkan di tengah lagu, solo gitarnya pun ngingetin saya sam lagu-lagunya Bon Jovi. Suara serak-seraknya Sandhy cocok banget si buat lagu yang rada ngerock gini.

Kalo tema lagunya sendiri si tentang kerinduan. Buat saya, salah satu hal yang paling dibenci ketika lagi rindu adalah rasa ketidakberdayaan. Rindu tapi ga bisa ngapa-ngapain itu uda paling  kampret si, mungkin orang lain pun gerasa sama ya, dan rasa ini yang berhasil banget ditunjukin Sandhy di lagu ini. Lewat liriknya, melodinya, emosinya, semuanya dapet banget. Kalo ke saya sih telak banget lah kenanya. “Jaga dirimu selalu.. doaku menyertaimu, cintaku.. ku kan sabar menunggu..”

 

Kamu, Aku, Cinta

Lagu ini dibuka petikan gitar dan dentingan piano ala-ala soundtrack musik drama korea trus langsung ditabrak sama suara serak-serak syahdu gitu. Kalo cewe dinyanyiin ini langsung si bisa klepek-klepek kali. Aransemen nya pun simple seolah lagi perform live gitu. Sebuah lagu yang kesannya “umum” banget, tapi saya yakin kalo dinyanyiin penyanyi lain ga akan sebagus ini.

 

Nafas dan Hidupku

Salah satu lagu favorit di album ini, masih lagu slow ballad gitu, kalo lagu pertama rada ngerock, lagu kedua akustik santai, lagu ketiga ini ada sentuhan strings orkestra dikit dan ada kaya senandung paduan suara gitu ngisi beberapa bagian, bikin adem. Saya gatau si sitilah teknisnya apa, yang jelas merinding-merinding syahdu gitu lah. Tarikan-tarikan suaranya gada yang ngalahin lah.

 

Gejolak Cinta

Nah yang ini lagu lama, lumayan jadul, kayanya awal-awal karir, versi sebelumnya duet sama cewe, Indah Dewi Pertiwi. Saya lebih suka lagu yang versi duetnya si, tapi yang ini ga kalah asik lah. Lumayan buat bikin goyang angguk-anggukin kepala abis dihajar 3 lagu galau sebelumnya.

 

Superstar

Ini juga lagu lama dan aransemennya masih sama. Lagunya ngejazz banget, bisa dibilang lagu ini lah yang sebenernya jadi ciri Sandhy di album-album sebelumnya, ga semua orang bisa nikmatin. Saya si kalo pas momen nya pas dengerin enak juga, sekali dua kali, tapi musiknya bukan termasuk jenis yang akrab sama kuping saya.

 

End Of The Rainbow (Russian Release)

Waktu pertama saya denger lagu ini di album sebelumnya, saya kirain lagu ini lagu oldies, lagu legend dari barat yang dinyanyiin lagi sama Sandhy. Belakangan saya baru tahu, ternyata bukan, ini lagu bikinan Sandhy asli. Versi dulu saya biasa aja, versi yang sekarang salah satu yang paling sering saya repeat di album ini, Saya suka banget. Saking sukanya saya sampe rada setres karena tiap kali dengerin pengen ikut nyanyiin tapi suara yang keluar kaya kucing kejepet alias anjay suara saya ga nyampe tingginya. Tapi benerlah maut bener ini lagunya.

 

Salamanja

Lagu ini judulnya unik karena pake ejaan lama, sebenernya dibacanya “Selamanya”. Walopun judulnnya bergaya vintage tapi musiknya sendiri ngebeat modern, ada aura hip hop RnB nya gt malah, asik lah. Saya udah suka lagu ini dari album dulu, walopun kayanya kurang booming juga.

 

Tak Pernah Padam

Kayanya ini salah satu lagunya Sandhy Sondoro yang paling populer. Langganan tiap kali karokean juga. Saya ga usah bahas banyak lah, uda pada tau juga kan. Pengen nambahin aja, lagu ini ngingetin saya sama satu cerpen yang pernah saya baca, sayangnya saya ga inget apa  judulnya dan siapa penulisnya. Cerpennya berkisah tentang obrolan seseorang dengan kakek-kakek tua penjaga warung kopi yang merindukan istrinya yang sudah meninggal. Lagu ini memang dipakai sebagai inspirasi cerpen tersebut.

 

Kaulah

Bunga Mimpi

Dua lagu ini digabung aja deh. Dua duanya dari album lama. Di lagu Kaulah ada irama gitar rada ngeblues, kalo di Bunga Mimpi rada ngejazz. Saya ga bgitu excited bahasnya karena uda sering denger juga di album sebelumnya. Kedua lagu ini juga berasa banget Sandhy Sondoro nya.

 

Kini Aku Sesali

Ini lagu baru yang keempat  di album ini. Aransemen musiknya lebih fresh kaya 3 lagu baru lainnya, cuma buat saya kurang kena si lagunya, ga jelek, tapi ya ga spesial-spesial juga.

 

Malam Biru

Ini juga salah satu lagu Sandhy Sondoro yang paling populer. Beatnya asik banget, ga mungkin ga goyang lah kalo dengerin lagu ini, pas banget buat nutup album ini sambil cengar cengir dengerin nya.

 

IMG_20160720_224451_HDR

 

PS : jangan download ilegal ato beli bajakan yak..

Categories: review suka-suka | Leave a comment

Generation Y – Kunto Aji

 

Sekali lagi saya mau coba bikin review suka-suka. Belakangan saya lagi suka banget sama lagu-lagu dari albumnya Kunto Aji. Tau kan yang mana ? Dia perna bikin satu lagu yang ngehits banget dan jadi lagu kebangsaan para jomblo “Terlalu Lama Sendiri”. Setelah penasaran dan nungguin lama, akhirnya dia keluarin album di akhir taon 2015 lalu. Saya sendiri baru dapet albumnya beberapa minggu yang lalu, beli via  online di blibli.com.

Album ini berjudul  Generaton Y. Generasi Y ini artinya generasi yang sekarang, yang modern melek teknologi, kenal internet dengan semua kemudahan informasi di dalamnya. Definisi lebih detailnya googling aja d. Yang jelas generasi Y atau sederhana nya anak muda jaman sekarang ini lah yang menjadi “target” dari Aji, ga heran kalo banyak topik yang diangkat juga seputaran itu. Salut sama konsistensi nya, jadi dari tema, lagu, musik, lirik, desain visual albumnya, semuanya nyambung sesuai.

Yang unik dari album fisik ini, kita bisa desain sendiri covernya seperti apa. Jadi tempat CDnya dibuat dari bahan kertas, bukan plastik, dan cover albumnya putih polos, di dalamnya ada satu lembar stiker yang berisi berbagai gambar, kamu bisa gunting dan tempel sesukanya. Kreatif juga, tapi saya si males. Saya lebih suka stiker yang ada member JKT48 hadiah dari Pocky (loh?)

 

IMG_20160301_005716_HDR

 

Okay, here we go..

 

Suara

Track pertama di album ini sebenarnya bisa dibilang cuma semacam intro doang. Durasi nya Cuma satu menitan, Aji nyanyi tanpa diiringi musik, cuma pas bagian akhir aja ada efek-efek suara, seperti derap langkah kaki orang baris-berbaris. Jadi nuansanya semacam mars gitu, apaya mungkin bisa dibilang juga sebuah Anthem. Pertama kali denger pasti ngerasanya aneh, “apaan si ini ?” Tapi kalo uda dicermati lagi, walopun pendek tapi liriknya dalem juga. Uniknya lagu ini dilanjutkan lagi nanti di track ke delapan. Menurut interpretasi saya si kaya mau menyampaikan pesan kemunculan, kedatangan, suatu pergerakan anak muda dengan penuh percaya diri dan tidak takut menghadapi tantangan, beuh..

 

Akhir Bulan

Ini topiknya kena banget si, sederhana, sering dijumpai di kehidupan nyata sehari-hari, yaitu tentang keabisan duit di akhir bulan. Lucu-lucu ngenes si, reff nya aja “Hidup di akhir bulan.. dengan teman mie instan..” (saya nulis ini malem-malem jadi laper kebayang bau Indomie). Tapi di balik itu liriknya tajem juga, semacam mao ngingetin untuk jangan kebanyakan hedon seneng-seneng, jangan kebawa arus pergaulan, jangan besar pasak daripada tiang, ato jangan prioritasin keinginan di atas kebutuhan. Aransemen musiknya, buat ukuran Aji ato kalo dibandingin lagu-lagu lain di album ini bisa dibilang sederhana n ga terlalu ribet, saya dengernya jadi inget pop yang rada jadul taon 90an gitu. Nadanya reffnya sendiri lumayan catchy, kalo dulu jaman saya kuliah ada lagu ini si mungkin bakal saya nyanyiin terus tiap kali berkunjung ke Gemboel ato Pak Moes, warung indomie langganan di sekitaran UNPAR.

 

Buka Buka Buka

Ini salah satu lagu yang “brengsek” si menurut saya. Aransemennya ceria, sedikit ngingetin sama tipe musiknya Mocca, auranya seneng, nadanya kaya kekanakan, jenaka, tapiii.. pas didenger liriknya, perih, sob.. Intinya tentang target gebetan yang ga nyadar-nyadar kalo lagi dideketin. Gilanya lagi, di tengah-tengah lagu tiba-tiba ada kejutan, abis reff nada dan aransemennya langsung berubah drastis, di satu bait itu Aji nyanyi nya jadi melengking dramatis, auranya langsung aura depresi gitu, apaya kaya yang bohwat banget lah, apasi bahasa indonesianya, mungkin kesel-kesel gemes gregetan gitu. Tapi ya itu cuma satu bait sedikit sebentar di tengah, abis itu balik lagi kaya awal, ceria lagi. Abis itu liriknya “Monyet pun tau, aku jatuh hati padamu..” Kebangetan kan, tengik lah memang orang ini kalo bikin lagu..

 

Ekspektasi

Lagu patah hati ini, slow dan dibawain dengan penuh emosi. Liriknya cerita tentang jadi korban PHP tapi dilihat dari sudut pandang yang beda, kaya yang nyalahin diri sendiri karena ekspektasi terlalu tinggi. Aransemen nya simple, awalnya cuma genjrengan gitar listrik yang gayanya rada ngeblues, kesannya si macho gitu, tapi di tengah sampe akhir diisi lagi alunan-alunan musik yang syahdu, mungkin biar tambah menyayat hati. Jadi biarpun mewek tapi tetep harus jantan ! (Apaan si) Lirik dan nadanya lumayan gampang nempel, dinyanyiin dengan nada tinggi dan panjang mengerang “Saaaaaaakit.. Haaaaaaatikuu.. Oooo..”

 

Amatiran

Lagi-lagi, lagu yang bikin senyum-senyum sendiri karena emang sering banget kejadian, kena banget. Lagu ini cerita tentang susahnya ngertiiin satu makhluk yang disebut wanita. Dijamin lah smua cowo yang denger lagu ini pasti dalem hati setuju dan bilang “i feel u bro..” Aransemen nya sendiri santai, rada slow jazzy gitu. Yang paling menarik dari lagu ini buat saya adalah pemilihan katanya, bagus banget. “Memahami hati wanita aku selamanya amatiran..”

 

Terlalu Lama Sendiri

Lagu ini adalah single pertama yang dia rilis, uda lumayan lama di tahun 2014. Kayanya ga perlu banyak dibahas si, karena ini lagu uda ngehits banget dan banyak orang yang tau. Saya sendiri pernah bikin satu postingan di blog ini based on lagu ini. Lama-lama dengerin jadi baper juga men. Yang jelas lagu inilah yang bikin seorang Kunto Aji mulai dikenal banyak orang. Dari lagu ini juga uda keliatan musikalitas yang dimiliki seorang Kunto Aji emang ga sembarangan dan layak terus diikuti.

 

Mercusuar

Di awal lagu ada efek suara pantai, lalu disambung petikan gitar dan suara flute. Apaya kesannya relaxing banget, comforting, bikin adem. Aransemennya mirip-mirip musik lounge, bawaan nya jadi pengen ngafe-ngafe di Bali gitu. Dan kalo dilihat liriknya memang bercerita tentang kenyamanan, kenyamanan karena udah ketemu sama seseorang yang udah dirasa pas, yang selama ini udah susah-susah dicari. Terus apa hubungannya sama mercusuar ? Di situ lah jeniusnya, liriknya berupa metafora-metafora yang berkaitan dengan itu. “kapalku telah bersauh, aku tak ingin jauh, padamulah aku akan berlabuh..” “jangkar sudah terjatuh, aku sudah benar-benar luluh..”

 

Gema

Ini apasi ga jelas abis. Lanjutan track pertama, dua baris terakhir dinyanyikan berulang-ulang dengan suasana yang lebih “ramae”. Kalo tadi dinyanyiin sendiri sama Aji, kalo ini kaya dianyanyiin satu kompi pasukan yang lagi mau maju ke medan perang. Blon ujug-ujug ada efek geledek di akhir lagu. Boleh di skip aja lah kalo gamau buang-buang 2 menit kamu.

 

Pengingat

Ini adalah lagu kolaborasi Aji sama Barry Likumahuwa, salah satu bassist terbaik di Indonesia saat ini yang lebih banyak maen di genre jazz. Makanya aransemen musiknya kerasa rame banget, bisa dibilang paling rame di album ini, rasanya kentel jazz n funk. Saya sih suka, tapi mungkin beberapa orang bisa anggep lagu ini musiknya ruwet keramean. Liriknya positif banget, semangatin buat kejar mimpi, dan sesuai judulnya, pas banget didengerin kalo kamu lagi kerasa mentok.

 

PS : Jangan download ilegal ato beli bajakan yak..

Categories: review suka-suka | Leave a comment

Explore! Isyana Sarasvati

IMG_20160226_003746_HDR

 

Pertama kali saya tau nama Isyana itu dari album hadiahan KFC, albumnya kolaborasi Fariz RM dan Dian Pramana Poetra, di situ ada satu lagu judulnya Paseban Cafe, saya suka banget (oke, selera saya memang lawas..). Saya jatoh cinta tapi blon tau wujudnya Isyana kaya gimana, belakangan makin menjadi-jadi deh setelah liat penampakannya. Apalagi setelah liat iklan-iklan, video-video di yutub, sepak terjangnya cover lagu, maen piano, dll. Saya penganut paham yang percaya cewe yang bisa maen alat musik itu keseksiannya meningkat beberapa ratus persen. Dede saya aja sempet saya ledekin bego begoin abis-abisan karena ganti henpon dari Asus ke Oppo, tapi setelah tau bintang iklan nya Isyana yaudah deh saya maklumin (pemikiran macam apa ini ?)

Setelah nunggu lama akhirnya keluar juga album Isayana ahir taon 2015 kemaren. Judulnya Explore! Total ada 10 lagu, dan hampir semuanya ditulis sendiri oleh Isyana (kecuali satu lagu “Kau Adalah”) Proses penggarapan album ini pun ga tanggung-tanggung, dibikin nya di Swedia. Kenapa harus Swedia ? gatau juga si, mungkin dia demen banget meatball IKEA, tanya aja sendiri ke Isyana yak.

 

 

Berhubung toko CD langganan uda pada tutup, emang jadi ribet kalo mao beli CD, tapi saya seniat itu sampe berburu online cari CD ini saking penasarannya, dan setelah didengerin, worth it banget. Nah mumpung lagi pengangguran saya mao coba bikin review suka-suka tentang album ini, here we go..

 

All or Nothing

Pas pertama liat judulnya, kirain ini lagu sedih, semacam pertaruhan iya iya engga engga. Tapi ternyata saya  salah, album ini dibuka dengan sebuah lagu yang menghentak asik. Lagunya ngebeat, lumayan bikin pengen goyangin badan, minimal angguk-anggukin kepala lah, hoho. Di awal lagu ada denting piano dominan yang mengantar di latar, seakan-akan gamau ngilangin ciri khas ato karakter si Isyana yang emang jago piano, sampe tengah lagu mau masuk ke reff baru diisi musik yang rada-rada disco retro gitu, semuanya ngeblend enak. Lirik lagunya sendiri juga unik, ngegambarin orang yang lagi bahagia-bahagianya jatuh cinta. Jadi ikutan kebawa seneng dengernya.

 

Keep Being You

Lagu ini adalah single yang dia rilis pertama kali, tahun 2014. Rasanya uda lumayan sering juga denger diputer di radio ato dibawain di tipi. Dari awal lagu si kerasa lagu ini RnB banget, jenis lagu yang slow, simple, ga aneh-aneh. Liriknya full in english, masi tentang jatuh cinta dan dibikin rhyme yang asik banget. Dengerinnya bawa suasana yang adem tentrem gitu, kalo sambil inget gebetan si dijamin deh bisa senyum-senyum bego..

 

Tap Tap Tap

Lagu ini punya nada dan aransemen yang unik. Pertama denger pasti kerasa janggal. Saya si rada keganggu sama efek-efek suara yang muncul sesekali sepanjang lagu. Liriknya tentang ngajak orang bersemangat. Ga jelek si, tapi termasuk lagu yang saya kurang suka di album ini. Trying too much..

 

Mimpi

Dibuka dengan alunan piano dan musik yang menyayat, langsung bisa ngebawa ke suasana mellow. Di lagu inilah baru kedenger kualitas suara Isyana yang dahsyat. Liriknya sendiri gambarin sedikit optimisme yang tersisa di kesedihan perpisahan. Galau tapi ga cengeng..

 

The Way I love you

Masih kentel nuansa RnB nya dan kali ini rada ngebeat, not bad but nothin special..

 

Tetap Dalam Jiwa

Lagu ini lah yang jadi hits dan bawa nama Isyana jadi terkenal sebagai salah satu pendatang baru yang berbakat dan potensial. Saya sempet sebel juga si dengernya karena saking terlalu sering diputer dan jadi earworm. Tapi menurut saya, lagu ini bisa bener-bener gambarin karakter Isyana overall, vokal yang kuat, skill piano yang jago, warna RnB disana sini, dan satu lagi yang unik, lirik yang ga pasaran, tema nya mungkin universal tapi punya pemilihan kata yang beda dari yang lain, satu lagi skill yang buat saya luluh..

 

All Over Me

Lagu yang bikin saya “kaget” karena bener-bener malampaui ekspektasi saya. Saya suka banget sama lagu ini, manis banget. Cuma butuh satu dua kali repeat buat langsung jatuh cinta setengah mati. Alunan pianonya syahdu mendayu, aransemen nya polos, suranya lembut membuai, liriknya ga sembarangan, juara lah..

 

Kau Adalah

Bisa dibilang saya ngerasa saya harus punya dan dengerin albumnya Isayana ya karena lagu ini. Single ketiga yang sukses bikin saya penasaran, padahal dua single sebelomnya biasa aja. Pertama kali denger di yutub pas iseng liat video klipnya. Gila men, itu ngapain Isyana dengan tampang polos innocent nya lirik-lirik, senyum malu-malu tersipu, sambil goyang-goyangin bahu, gemes abis..

 

 

Saya langsung excited pas liat ternyata dia featuring Rayi, siapa Rayi ? Dia itu salah satu personilnya RAN, sekaligus salah satu rapper terbaik di Indonesia menurut saya. Siapa itu RAN ? Itu loh yang nyanyi “Dekat di Hati”, yang kaya gini nih :

Aku di sini dan kau di sana.. hanya berjumpa via suara..

Namun ku selalu menunggu saat kita akan berjumpa..

Meski kau kini di Manonjaya, kita memandang langit yang sama..

Jauh di mata namun.. dekat di hati..

(eh bentar, ada yang salah ya liriknya ? ya begitulah pokonya) =P

Kalo lagunya sendiri rada beda si sama lagu-lagu lainnya di album ini, lagu ini menurut saya kerasanya RAN banget. Ga masalah si soalnya saya juga emang demen banget sama RAN. Rayi kebagian ngerap di tengah lagu, dan rap nya asik banget, bukan tempelan ato sisipan biasa tapi bisa nyatu sempurna sama lagunya. Termasuk salah satu lagu yang nempel banget dan saya repeat terus di album ini. Cita-cita bisa ngerap kalo lagi pas karoke lagu ini

 

Di Batas Waktu

Satu lagu yang dalem banget, bercerita tentang kehilangan orang yang meninggal dunia. Aransemen nya slow mellow, dan di beberapa bagian serius bisa bikin merinding kalo bener-bener dihayati dengernya. Disini Isya nunjukin skill nya sebagai penyanyi dengan latar klasikal, keren lah..

 

Pesta

Satu lagi lagu yang beat nya asik banget, mirip kaya lagu pertama, tema dan liriknya uda ketauan dari judul lah ya. Lagu ini juga dipake di iklan Oppo yang paling baru, yang ada Rio Haryanto nya, oiyo out of topic dikit, saya termasuk yang dukung Rio di F1 terlepas kontroversi pembiayaan nya, haha. Balik lagi ke album, lagu penutup yang oke banget, puas lah dengerin satu album ini, mau ngebeat joget enak semnagat bisa, RnB slow ballad bisa, mellow-mellow sedih bisa, manis-manis romantis bisa, saya tungguin deh karya-karya berikutnya neng Isyana..

 

IMG_20160226_003158_HDR

 

PS : Jangan download ilegal ato beli bajakan yak..

Categories: review suka-suka | Leave a comment

We Love Disney !

Ini adalah kali kedua saya mencoba menulis review suka-suka tentang sebuah album musik. Sebuah album yang sudah saya tunggu-tunggu sejak lama dan walalupun baru beberapa kali diputar langsung membuat saya jatuh cinta dan memaksa saya untuk menulis tentangnya.

Saya tahu album ini pertama kali dari desas desus di twitter beberapa bulan yang lalu. Beberapa video teaser di youtube juga semakin membuat saya penasaran. Saya sempat keluar masuk toko CD mencari kesana kemari tapi ga pernah ketemu, ternyata setelah saya cari info lagi, album ini memang belum dirilis saat itu, tanggal rilis nya kapan pun belum diketahui. Ketika saya sudah hampir lupa dan putus asa, eh secara ga sengaja beberapa hari yang lalu saya menemukan cara untuk order CD Album ini di Lazada co.id.

Hanya dengan enam puluh ribu rupiah plus ongkir, saya akhirnya berhasil mendapatkan Album ini. Kaget banget pas pertama kali buka ternyata di CD Sleeve bagian belakang ada tanda tangan beberapa penyanyinya, ah bahagiaa..

Album yang akan dibahas di tulisan ini adalah Album “We Love Disney” Indonesia

 

Jpeg

 

“We Love Disney” adalah sebuah album kompilasi, sebuah tribute terhadap lagu-lagu populer Disney yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Proyek hasil dari kerjasama Universal Music Indonesia dan Walt Disney Company South East Asia ini melibatkan beberapa musisi terbaik Indonesia untuk membawakan 12 lagu, berdurasi total sekitar 40 menit. Inilah tracklistnya :

 

Lepaskan – Anggun, Regina, Nowela, Chilla Kiana, Cindy Bernadette (Let It Go – Frozen)

Rasanya ga aneh kalo lagu ini dipilih menjadi lagu pertama, lagu pembuka di album ini. Lagu yang aslinya dibawakan Idina Menzel ini memang salah satu lagu jagoannya Disney akhir-akhir ini, lagu yang paling populer dan paling “menjual”. Lagu ini sebenernya ga jelek, tapi saya ga terlalu suka karena terlanjur bosen aja, rasanya terlalu sering diperdengarkan di mana-mana. Awalnya saya berharap, dengan diterjemahkannya ke Bahasa Indonesia, lagu ini akan mempunyai kesan baru dan sedikit mengobati kejenuhan untuk mendengarnya, apalagi lagu ini dibawain keroyokan oleh 5 pernyayi sekaligus, tapi nyatanya pertama kali saya denger lagu ini malah cengar cengir awkward, rasanya masih aneh, asing, ga pantes, dan rada maksa. Aransemen musiknya pun masih sangat mirip dengan aslinya, ga ada perubahan berarti atau kejutan apapun. Tapi overall cukup oke buat lagu pemanasan atau lagu pembuka, cukup bikin penasaran lagu selanjutnya bakal kaya apa lagi..

 

Warna Angin – Anggun (Colors Of The Wind – Pocahontas)

Rasanya kualitas suara seorang Anggun C. Sasmi udah ga perlu dipertanyakan lagi. Di lagu ini, sama seperti di lagu-lagu lain yang pernah dibawakan Anggun, terdapat suara Diva yang sangat berkharisma, berwibawa, elegan, dan memang anggun sama sesuai seperti namanya. Apalagi hal itu didukung oleh aransemen musik yang kentel banget Disney nya. Saya pun merasakan bahwa lagu ini sangat cocok sekali dibawakan olehnya, seakan lagu ini memang diciptakan untuknya dan membuat saya sama sekali terlupa akan versi aslinya. Lagu ini mampu membuat saya mulai terhanyut terbawa suasana

 

Mimpi Adalah Harapan – Raisa (A Dream Is A Wish Your Heart Makes – Cinderella)

Mimpi.. adalah.. Harapan..” Cukup 3 kata pertama dan Raisa bisa langsung bikin saya klepek-klepek. Denger suara Raisa rasanya hati ini jadi adem banget, tenang, damai, tentram.. Dan begitu masuk ke bait kedua, musik orkestra ala dongeng-dongeng Disney mulai mengisi, menambah keindahan lagu ini berkali-kali lipat. Imaji saya langsung membawa saya ke dalam kastil mewah tempat diadakannya pesta perjamuan kerajaan, Saya dan Raisa berdua di atas lantai dansa, hahaha.. Walaupun hanya berdurasi pendek sekitar 2 menit, lagu ini merupakan salah satu favorit saya di album ini, bahkan saya putar ulang terus sebagai lagu pengantar tidur. Laki-laki mana yang ga bahagia kalo pas sebelum merem tidur dibisikin Raisa “mimpimu akan nyata..” =P

 

Dapatkah Kau Rasakan Cinta – Cakra Khan (Can You Feel The Love Tonight – Lion King)

Alunan denting piano membuka lagu ini, lalu baru kemudian disusul oleh suara serak Cakra menyanyikan salah satu lagu Disney kesukaan saya. Saya lumayan terkejut oleh terjemahan liriknya yang sangat bagus, begitu pas maknanya dan juga puitis, mungkin bisa dibilang yang paling sempurna di album ini. Lagu ini benar-benar jauh melebihi ekspetasi saya. Aransemen musiknya pun agak berbeda, rasa Disneynya agak berkurang tapi menurut saya malah jadi lebih bagus karena lebih universal. Saya ga bisa ga coba ikutan nyanyi tiap kali dengerinnya. Emosinya juga dapet banget (bukan baper loh ya). Saya jadi pengen nyanyiin lagu ini buat pacar saya, tapi kemudian saya sadar, sampe sekarang juga saya masih belum punya.. (ga curcol ga afdol). Satu-satunya kekurangan adalah hilangnya dialog ini :

Timon                   : I can see what’s happening

Pumbaa               : What ?

Timon                   : And they don’t have a clue

Pumbaa               : Who ?

Timon                   : They’ll fall in love and here’s the bottom line, our trio’s down to two

Pumbaa               : Oh..

 

Suatu Hari Nanti Pangeranku Akan Datang – Cindy Bernadette (Someday My Prince Will Come – Snow White)

Lagu berikutnya ini seakan berusaha sedikit memadamkan api yang mulai membara karena lagu sebelumya, hahaha.. Lagu ini lagu yang girly, slow, tenang, indah. Buat saya si kurang berkesan karena saya ga lagi nungguin Pangeran..

 

Dunia Baru – Husein & Nowela (A Whole New World – Aladdin)

Lagu ini merupakan salah satu lagu kesukaan saya, bahkan saya pernah bikin satu posting di blog ini khusus membahas tentang lagu ini, uda pernah baca ? hoho. Terus terang saya agak kecewa dengan terjemahan liriknya. Terjemahannya bagi saya agak kaku dan terikat sama film Aladdin nya banget, padahal lirik aslinya lebih universal dan dapat diartikan secara luas. Mungkin karena saya udah jatuh cinta setengah mati sama versi aslinya juga jadi saya ga bisa menilai versi ini terlalu tinggi.

 

Yuk Buat Boneka Salju – 5 Romeo (Do You Want To Build A Snowman? – Frozen)

Saya agak heran kenapa lagu ini masuk dalam pilihan, rasanya ga populer-populer amat, lagian Frozen harusnya udah diwakilkan sama lagu pertama, ga perlu ada dua lagu, biar film-film lain juga kebagian. Lagunya si lumayan lucu, dan mengingatkan sama salah satu scene yang mengharukan di filmnya. Sayang juga penyanyinya 5 Romeo yang kebagian lagu ini, padahal mereka adalah salah satu vocal grup yang potensial, mungkin kalo dikasi lagu lain bakal bisa lebih bagus lagi.

 

Berharap Pada Bintang – Regina (When You Wish Upon A Star – Pinocchio)

Lagu ini aslinya ditulis pada tahun 1940an untuk film Pinocchio, tapi seiring berjalannya waktu lagu ini menjadi semacam lagu kebangsaan untuk Disney. Lagu ini lah yang bisa mewakilkan dan menggambarkan betapa magis nya dunia Disney. Lagu ini memiliki arti yang spesial bagi saya, karena sebagai salah satu lagu kesukaan saya, rasanya lagu ini cukup ampuh sebagai moodbooster.

Ingatan saya membawa saya ke pertangahan tahun 2008. Waktu itu saya masih menjadi siswa sekolah bahasa di Shanghai dan memutuskan untuk menghabiskan liburan musim panas untuk traveling ke Guangzhou, Shenzhen, dan Hongkong, tentu saja salah satu tempat yang dikunjungi adalah Disneyland. Bersama teman-teman terdekat saya menghabiskan seharian penuh di sana dan menutupnya dengan menonton pertunjukan kembang api. Salah satu lagu yang digunakan adalah lagu ini. And so far, that is one of the happiest moment of my life..

 

1916457_347595515216_2075062_n 1916457_347598630216_3602618_n 10398503_68884031933_3864715_n 10400950_93946685216_1949_n

 

Bagi saya mengunjungi Disneyland adalah salah satu mimpi terbesar, dan ketika saya berhasil mewujudkannya, saya berusaha merekam setiap detiknya, menyimpan seluruh euforia kebahagiaan yang saya rasakan, sebagai pembangkit semangat di masa-masa sulit setelahnya. Dan lagu ini sedikit banyak membantu mengingat hal itu.

Ketika pertama kali saya mendengarkan lagu ini, saya mencoba ikut menyanyikan tapi malah gagal total, suara yang keluar malah tercekat, terputus-putus dan bergetar tidak karuan..  (kayanya ada ninja yang motong  bawang)

Menurut saya Regina berhasil membawakan lagu ini dengan sangat indah. Suara merdunya melebur sempurna dengan alunan musik yang sedikit jazzy, dengan lirik-lirik yang maknanya sangat mendalam. Bisa membuat saya bengong-bengong bego saking kagumnya.

 

Bawah Laut – Bisma Karisma (Under The Sea – Little Mermaid)

Lagu yang aslinya dinyanyiin si kepiting Sebastian ini memang punya irama yang memorable banget, dan lagu ini aransemen nya ga jauh beda. Bisa kasih efek ceria seketika dan konyolnya Bisma bisa ngebawain lagu ini dengan cocok. Saya jadi teringat temen-temen saya, gerombolan cewek-cewek Surabaya yang dengan randomnya sering sekali menyanyikan lagu ini.

 

Si Cantik dan SI Buruk Rupa – Chilla Kiana (Beauty and The Beast – Beauty and The Beast)

Siapa si Chilla Kiana ini ? Kenapa dia bisa kebagian lagu bagus gini ? Itu yang pertama kali terlintas di pikiran saya, tapi pas udah didengerin ternyata suaranya bagus juga, sayang aja terjemahannya agak kurang bagus. Mungkin ini penyanyi potensial atau rising star yang saya belum ngerti, dan akhirnya saya googling karena penasaran. Guys, kalo kamu baca ini dan sama-sama belum tau juga, coba deh googling sekarang juga ! Your welcome.. hahaha.. Tenyata cewek kelahiran 1995 ini (cuma beda 10 taon sama om) cantik bangeettt.. Rela deh saya jadi si buruk rupa kalo beauty nya kaya Chilla..

 

Kau Di Hatiku – Billy Simpson (You’ll Be In My Heart – Tarzan)

Billy Simpson ini adalah pemenang acara  The Voice Indonesia. Saya lumayan suka dari dulu, punya albumnya juga dan excited pas lihat namanya ada di album ini, apalagi dia kebagian lagunya juga bagus. Tapi jujur saya agak kecewa karena ternyata lagu ini ga sesuai ekspetasi saya. Menurut saya aransemen musiknya dibuat terlalu “ceria” jadi sisi romantis lagu yang aslinya dinyanyiin Phil Collins ini jadi hilang sama sekali.

 

Lihat Cahaya – The Finest Tree (See The Light – Tangled)

Saya ga begitu kenal lagu ini, penyanyinya juga ga kenal sama sekali. Pas denger pertama kali kaget banget aransemen nya kaya akustik, berbau-bau musik indie. Lama-lama didengerin enak juga, jadi suka banget malah, rasanya jauh lebih menarik daripada versi aslinya. Kalo kamu dengerin karakter band ini dan keingetan Sheila on 7 jangan heran, karena ternyata duo kakak beradik ini memang dirpoduseri oleh Erros Candra himself. Bagi saya lagu ini sebuah kejutan indah di akhir album, aura ceria nya sangat tepat menutup album ini, meninggalkan perasaan bahagia yang cukup sampai nanti saya memutar ulang dari awal lagi.

 

quote-Walt-Disney-walt-disney-dreams-36

 

-on-

Categories: review suka-suka | Leave a comment

Ingatlah Hari Ini

Oke, postingan kali ini masih gada hubungan nya sama traveling, hoho. Saya ga sengaja tiba-tiba ngedadak banget dapet ide buat nulis ini. Saya pengen coba buat review suka-suka tentang sebuah album. Sebuah album yang baru aja saya dengerin dan saya suka banget.

2f189f73d4c85cc2a5e518d86ba5018f

Album yang akan dibahas di tulisan ini adalah Album ke-9 nya Project Pop yang berjudul “Move On

*Spoiler-Alert*

Project Pop ini adalah salah satu grup musik favorit saya sepanjang masa. Saya uda jatuh cinta sejak lagu pertama mereka “Lumpia vs Bakpia”, kalo ga salah itu waktu saya masih SMP, sejak saat itu pula saya selalu mengikuti perkembangan mereka dan mengkoleksi album-album mereka. Sampe sekarang ini Project Pop sudah berumur 17 tahun dan punya 9 album. Saya sangat mengagumi kreatifitas mereka dalam menciptakan lagu, lirik, musik apalagi unsur komedi nya. Project Pop adalah salah satu inspirasi saya.

Terakhir kali Project Pop keluarin album itu tahun 2009. Selama empat tahun ini, mereka sempet keluarin beberapa single. Saya udah ga sabar nungguin album baru mereka, dan penantian itu pun akhirnya usai ketika kemaren saya jalan-jalan ke Bandung mampir ke toko CD dan liat penampakan album baru mereka di salah satu rak New Release. Hari ini, di perjalanan pulang dari Bandung ke kampung selama beberapa jam, CD itu dengan semena-mena terus-terusan saya puter.

Pertama, mari kita bahas penampakan nya, desain cover nya berupa jam dengan jarum menunjuk ke angka 9. Ini mungkin menunjukan bahwa ini album ke 9 mereka. Menurut saya desain ini cukup bagus tapi terlalu sederhana, agak berbeda dengan cover-cover album mereka sebelumnya yang biasanya warna warni dan eye-catching. Dalam case CD nya pun cukup sederhana, hanya memuat sedikit informasi, tanpa ada booklet yang berisi lirik lagu.

Info selanjutnya, Album ini dijual seharga Rp 50.000,- Berisi 10 lagu dengan total durasi sekitar 35 menit, Lagu-lagu nya antara lain :

  1. Move On
  2. Gara Gara Kahitna
  3. BDG40
  4. Plis Plis polisi
  5. Sama Sama
  6. Goyang Duyu (Dance Version)
  7. Together Hamburger
  8. Beda Sama Kamu
  9. TTN (2012)
  10. Ingatlah Hari Ini

Lagu yang benar-benar baru adalah lagu no 1, 3, dan 4. Lagu no 2 dan 7 adalah single yang udah pernah dikeluarin duluan. Sedangkan sisa nya, lagu no 5, 6, 8, 9, dan 10 adalah lagu recycle alias lagu mereka di album terdahulu yang diaransemen ulang. Mari kita bahas satu-satu

Move On

Saya suka lagu ini. Dari judul nya udah ketauan tentang apa kan ? Inti nya kasih pesan positip buat move on. Salah satu lirik nya “hati galau hanya bikin orang bloon..” Unsur komedi nya sempet nyinggung lagu “Harus Terpisah” nya Cakra Khan, bodor abis. Best part nya waktu Tika nge-rap, hoho.

 

Gara Gara Kahitna

Lagu ini sebenernya udah rilis sejak awal tahun ini, makanya udah familiar buat saya. Menurut saya ini adalah salah satu masterpiece dari Project Pop. Jadi lagu ini adalah semacam tribute untuk band favorit nya Project Pop yaitu Kahitna. Lirik lagu ini diambil dari gabungan beberapa lirik dan judul lagu Kahitna, keren abis. Video klip nya ga kalah gokil. Jadi video klip ini diambil satu kali take tanpa ada cut, jadi spanjang lagu kira-kira empat menit, kamera jalan terus, ga bole brenti dan tentu nya ga bole ada kesalahan. Disutradarai oleh salah satu personilnya sendiri yaitu Yosi, kreatip tingkat dewa ! Uniknya lagi semua anggota Kahitna ikutan tampil sebagai cameo, salut !

 

BDG40

Waktu pertama kali denger ini, saya merasa ada yang “aneh”. Entah bener, entah kuping dan otak saya yang masih konslet kecanduan sama JKT48 (uda baca postingan sebelumnya ?). Kok musik nya berasa mirip ya. Dari beat nya, musik nya, alunan gitar listrik nya, sampe ada chant yang kaya teriak, ini lagu JKT48 banget. Pas liat judulnya BDG40, ah jangan-jangan emang bener, pas browsing emang ada artikel yang bilang salah satu inspirasi mereka di album ini adalah JKT48, pasti buat lagu ini. Ah entahlah, mungkin nanti ada penjelasan nya yang lebi komplit. Yang jelas saya suka lagu ini, hoho

 

Plis Plis Polisi

Sorry to say, saya ga begitu suka sama lagu ini, kayanya bakal jadi salah satu lagu yang sering saya skip kalo dengerin album ini, hoho.

 

Sama Sama

Nah, ini lagu yang paling saya suka di album ini, yang paling sering saya ulang-ulang. Sebenernya ini lagu lama, diaransemen ulang jadi jauuuhhh lebih keren. Lagu ini dibawain secara akustikan, iringinan gitar nya manteb abis, denger lagu ini pasti mau gamau manggut-manggutin kepala. Ga nyangka lagu komedi yang lirik nya bodor bisa dibawain sekeren ini.

 

Goyang Duyu (Dance Version)

Ini juga lagu lama diaransemen ulang, yang sekarang terdengar lebi modern dan lebih serius, tapi saya lebih suka versi sebelum nya malah, yang dulu justru lebih lucu menurut saya.

 

Together Hamburger

Ini lagu yang Project Pop banget, bodor, lirik nya maenin kata-kata supaya berima, lagi-lagi kreatip tingkat dewa, sederhana tapi mancing buat sing along. Music nya rada beda sama single yang dirilis sebelumnya, yang ini lebih lucu, kaya music game 8 bit, music game nintendo jaman jebot. Saya suka banget.

 

Beda Sama Kamu

Ini salah satu dari beberapa lagu Project Pop yang berisi pesan positip untuk sosial, keren, komedi tapi penuh arti, lagu ini tentang perbedaan-perbedaan yang ada di sekitar kita, di masyarakat Indonesia dan tentu nya mengajak kita untuk bersatu. Lagi-lagi lagu ini terdengar lebih modern dan lebih serius dari versi yang dulu. Saya sih suka dua-dua nya, hoho.

 

TTN (2012)

Ini salah satu lagu favorit saya di album mereka yang dulu, tema nya komedi berbau romantis, dan lagu yang ini dibikin versi yang lebih sweet, justru lebih muda dan lebih fresh dari versi yang dulu. Video klip nya juga lucu, pake stop motion gitu, keren lah. Dulu aja suka apalagi yang sekarang ini.

 

Ingatlah Hari Ini

Rasanya ini juga salah satu masterpiece nya Project Pop, salah satu lagu wajib waktu karoke, saya ga perlu jelasin banyak lagi. Lagu ini berkesan banget buat saya, mau dinyanyiin kaya apapun saya pasti akan tetep suka, hoho

 

Demikian lah review suka-suka ala saya tentang album Project Pop ini. Jujur, lagu terakhir ini lah yang mendorong saya bikin tulisan ini. Makanya judul tulisan ini pun diambil dari lagu ini. Lagu ini tetang persahabatan, blog ini juga kan sedikit banyak tentang persahabatan.

Saya udah lama banget ga ketemu sama temen-temen saya. Kami emang ga tinggal di kota yang sama, mencar-mencar, masing-masing pun punya kesibukan yang beda-beda. Mau ngumpul bareng juga kadang susah banget. Waktu denger lagu ini tadi ada yang bergetar di hati saya..

 

“Ketika kesepian menyerang diriku..

Gak enak badan, resah tak menentu..

Ku tau satu cara sembuhkan diriku..

Ingat teman-teman ku..”

 

Coba deh kamu ikutin saya sebentar,

Bayangin temen-temen kamu, bayangin muka nya satu-satu..

Inget lagi masa-masa kamu bisa kumpul, ketawa-ketawa, becanda, seru-seruan bareng..

Inget lagi masa-masa temen-temen kamu bantuin kamu, dengerin keluh kesah kamu, selalu ada buat kamu..

Bayangin itu semua, bayangin saat ini ada temen-temen kamu di sebelah kamu, terus kamu nyanyiin ini :

 

“Kamu sangat berarti.. istimewa di hati.. selamanya rasa ini..

Bila tua nanti kita telah hidup masing-masing.. Ingatlah hari ini..”

 

Ah, mata saya jadi panas, pandangan rada kabur, ujung mata saya sedikit basah,

Sial saya pasti kelilipan..

 

-On-

 

NB : Jangan lupa beli CD nya ya, jangan yang bajakan !

Categories: review suka-suka | 1 Comment

Bobo with style di Grand Lisboa Hotel

o Traveling selalu identik dengan menginap, nah kali ini saya akan share pengalaman menginap di Hotel Grand Lisboa.  Grand lisboa adalah hotel yang berlokasi di Macau yang didirikan oleh Stanley Ho yg memiliki nicknamed “The King of Gambling”. Stanley ho memonopoli gambling di macau selama 40 tahun dan orang terkaya di macau.

Bangunan hotel grand lisboa sangat lah unik karena terinspirasi dari bunga teratai yg sedang mekar.

DSC_1546resize DSC_1545resize DSC_1374resize

Stanley ho merupakan kolektor berlian, nahh salah satu yang istimewa, di lobby hotel tersebut ada berlian yang disebut “Star of Stanley Ho” yang merupakan berlian D-color yang menakjubkan. Berlian ini tak berwarna dan sempurna, dengan 218.08 karat membuat berlian sempurna ini yang terbesar di dunia. Berlian ini mendapatkan nilai D-IF dengan polesan dan juga simetri yang luar biasa dari Gemological Institute of America. Berlian ini dijaga petugas keamanan disetiap sisinya dan dilindungi dengan kaca anti peluru.

ho-with-the-star-of-stanley-ho 5642541492_f88d6b3591_z

Oh iya banyak juga ukiran2 giok yang ditaburi batu mulia dan berlian  yang menakjubkan di sudut2 ruangan lobby nya. di lobby nya juga ada bbrp restoran yaitu The Eight Restaurant yg mendapat  three star Michelin yang menyajikan makanan asia, Don Alfonso yg mendapat  the highest michelin rate yg menyajikan masakan italy dan The Grand Buffet yang memiliki panjang meja +- 70 meter yang menyajikan aneka masakan yg di masak langsung  didepan anda. Casino yang terletak di lobby juga amat sangat luas yang berisi 268 meja judi dan 786 mesin slot .

Well setelah lobby sya akan bercerita tentang kamarnya. Kamarnya cukup bersih dan amat sangat memuaskan sebagai contoh ketika mau buka gorden,  tinggal pencet tombol saja di sebelah tempat tidur, maka jendela terbuka secara otomatis.

DSC_1406resize

Fasilitas kamar amat sangat komplit mulai dari minibar, TV LCD dgn film2 HD dan home theatre ‘Bang & Olufsen’ yang digantung di sudut2 ruangan kamar, yang amat sangat memuaskan pancaindera. Kasurnya amat sangat nyaman dengan double queen size dan bantal dari bulu angsa.

DSC_1401resize DSC_1389resizse DSC_0971resize

Nah bagaimana dengan kamar mandinya? Nahh menurut saya yg special adalah kamar mandinya. Kmr mandi di lisboa ini pnya taste dan kelas tersendiri. Kmr mandinya dibagi jadi 3 yaitu ruang bathub +wastafel, ruang sauna + shower, ruang wc.

Bathub nya dilengkapi dengan whirpool yg dapat memijat dengan lembut menggunakan tekanan air dan  yang ajaib dari wastafel nya, kok ada remote nya di ujung wastafel, iseng2 sya coba donkkk ehh ternytaaa di kaca wastafel nongol track2 lagu untuk menemani selama kita mandi dan berendam.

DSC_0959resize DSC_1596resize DSC_1526resize

Standard shampoo / conditioner / bath gel / body lotion… Hotel ini menggunakan product Hermes !!! jadinya….  ketika mandi pake shampoo / conditioner brand hermes ini langsung wangi seketika dan lgsng ganteng/cantekk seketika itu juga… :p

DSC_1525resize DSC_1529resize

Ruang shower dan sauna nya juga ajaib. Shower nya terletak diatas kepala kita kira2 ya nempel ke plafond dan air yg turun dapat diatur seperti air hujan maupun menembak secara kencang. Ketika kita mandipun sauna nya dpat dinyalakan dan seketika ruangan shower pun langsung meningkat suhunya. Pokonyaa uenakkkk tenan combo whirpool, sauna dan diakhiri di shower.

DSC_0961resize DSC_1599resize

Ruang wc nya dilengkapi tv lcd dan remote nya yg dilengkapi berbagai channel tv.

DSC_1594resize

Jadi bagi yang berlibur ke macau, hotel grand lisboa ini amat sangat direkomendasikan. Demikian info yg bisa saya share…. Sekian dan terimakasih

Categories: review suka-suka | Leave a comment

Mengutip Inspirasi

Saya bisa dibilang termasuk orang yang suka memanfaatkan waktu luang (maklum jomblo) dengan membaca buku. Dari mulai novel-novel populer, tulisan-tulisan komedi, sampai yang agak serius bahas bisnis, sejarah, motivasi, dsb. Tiap kali ada kesempatan jalan-jalan ke mall, satu hal yang tidak pernah saya lewatkan adalah mampir ke toko buku nya, dan rak yang pertama kali dituju pasti bagian buku traveling. Memang, koleksi buku saya yang paling banyak adalah buku-buku traveling.

Dari sekian banyak buku yang saya punya, buku yang selama ini paling banyak “mempengaruhi” saya, menjadi sumber inspirasi saya, sekaligus menjadi favorit sepanjang masa adalah buku “Life Traveler” nya Windy Ariestanty dan “Travellous” nya Andrei Budiman.

Beberapa hari yang lalu, saya membeli satu buku traveling baru, dan baru saja menyelesaikan membaca nya, buku itu berjudul “Nomadic Heart”. Postingan kali ini memang tentang buku ini. Bagi saya, “Nomadic Heart” telah resmi menjadi buku yang statusnya sama dengan dua buku yang saya sebut sebelumnya, sumber inspirasi sekaligus favorit sepanjang masa.

Nomadic Heart” ditulis oleh mas Ariy, temen-temen bisa follow dia di @ariysoc atau mampir ke blog nya di http://www.a-journo.blogspot.com , Buku ini bercerita tentang pahit manis nya pengalaman dia traveling, suka duka nya, dan hubungan persahabatan bahkan persaudaraan dengan sesama traveler yang pernah dia temui. Sekilas memang terlihat sederhana, tapi dalam kesederhanaan itu pembaca bisa menemukan cerita yang unik, menarik, bahkan mengharukan. Bagi saya, justru dalam kesederhanaan itu, saya bisa banyak belajar, itu manfaat yang terpenting.

Cerita selengkapnya, silahkan beli sendiri ya bukunya, hoho..

Di buku ini, ada beberapa bagian, beberapa kalimat, yang saya suka sekali, rasanya langsung “menusuk” ketika saya membacanya. Curahan perasaan yang dituliskan mas Ariy, kecintaan nya pada traveling, sedikit banyak mirip dengan apa yang sering saya rasakan juga.

Dengan seijin mas Ariy, sang penulis, saya ingin mengutip beberapa bagian itu di postingan kali ini.

nomadicheart

Nomadic Heart“Berhentilah menandai peta, biarkan hatimu yang memandu”

“Bagi saya, menulis itu proses menenangkan diri. Menulis itu kontemplasi. Dengan menulis saya merasa sekolah tiada henti, karena saya harus banyak membaca, banyak observasi, banyak mendengar, banyak berdiskusi, dan sebagainya. Menulis itu curhat sempurna bagi hati saya tanpa perlu traktir teman untuk mendengarkan. Menulis adalah cara saya berbagi kebahagiaan, berbagi perasaan menyenangkan. Maka, saat saya mengalami banyak hal dalam traveling, saya pun ingin menuangkannya dalam tulisan. Memang tidak semua pengalaman indah di awal, tetapi bahkan dari peristiwa sedih pun saya mendapatkan “indah”-nya di akhir cerita.”

“Dalam setiap perjalanan itu kami memunguti pelajaran, baik antar kami para travelers maupun dari lingkungan yang kami datangi. Dunia itu sumber persoalan, tapi dari memulai menjelajahi setiap jengkal dunia, saya menemukan lebih banyak sumber-sumber kebaikan. Benar kata orang, traveling adalah persoalan proses dan bukan lagi melulu soal destinasi. Proses memperkaya hati.”

“Banyak orang bertanya, aku sedang menuju ke mana ? Melakukan perjalanan beribu mil jauhnya hanya demi sebuah pertanyaan, apakah hidupku sudah benar ? Mengira di luas nya dunia akan tersedia semua jawaban atas persoalan hidup. Sedikit yang menyadari, aku sedang tidak menuju ke mana-mana. Aku bahkan mungkin juga tidak menyadari, bahwa aku sedang bertanya kepada diriku sendiri.”

“Sejak perjalanan itu, aku sudah memutuskan, aku akan merayakan hidupku dengan caraku. Hidupku terlalu berharga untuk dihabiskan di balik meja kantor. Aku akan mencari ceritaku sendiri di luasnya dunia. Aku akan menikmati setiap kejutannya. Kalaupun aku tua nanti tidak bisa memberikan warisan kepada anak cucu, setidaknya aku punya segudang cerita buat mereka. Segudang penuh.”

“Semua berlaku dengan mulusnya tanpa rencana kami akan bersama siapa, bertemu siapa, berbagi bahagia dengan siapa. Ada arsitek sempurna yang mengatur hidup kita.. yang perlu kita lakukan hanya menikmati saja apa yang digariskannya.”

=)

-On-

Categories: review suka-suka | Leave a comment

Nyanyi-nyanyi bareng Jason

Hari Jumat kemaren, 22 Juni 2012, saya bersama teman-teman ACAP lain nya berkumpul di Jakarta. Bukan, kami bukan berkumpul untuk merayakan ulang tahun Jakarta. Kami jg bukan berkumpul untuk berjalan-jalan, ACAP trip 5 baru akan hadir September nanti. Kali ini, kami berkumpul untuk menonton konser =p

Salah seorang penyanyi favorit kami, Jason Mraz, menggelar sebuah konser di Jakarta. Ini adalah kali ketiga Jason Mraz datang ke Indonesia, pertama kali saat Java Jazz festival tahun 2009, lalu bulan November 2011 kemaren dia menggelar Special Acoustic Evening di Bali. Sayang nya, dalam dua kesempatan tadi keinginan kami untuk nonton selalu gagal. Konser kali ini berjudul Tour is a four letter word, diadakan dalam rangka promo albumnya yang baru. Kami sangat bersemangat waktu pertama kali mendengar kabar ini. Bahkan tiket pun sudah dipesan sejak beberapa bulan yang lalu. Kami ga boleh melewatkan lagi yang satu ini =p

Saya memutuskan untuk menuju Jakarta menggunakan kereta dari kampung halaman saya yang tercinta. Tanggal 22 pagi, kira-kira jam 06.00, saya sudah siap berdiri di pinggiran rel dan menunggu. Stasiun Brebes memang kecil, jumlah bangku-bangku nya pun terbatas, penumpang yang menunggu kereta harus berdiri di pinggiran rel. Stasiun saat itu cukup ramai, banyak calon penumpang, para pengantar dan tukang-tukang yang berjualan. Ga berapa lama kemudian, kereta Cirebon ekspress yang akan saya naiki untuk kurang lebih 5 jam itu pun tiba. Teman saya pernah ngetwit, perjalanan apapun dan kemanapun kalau dimulai pagi-pagi hari pasti akan terasa berbeda, ada sensasi aura petualangan yang unik. Saya setuju sekali =p

Saya sampai di Stasiun Gambir kira-kira jam 11.00 siang. Setelah menuntaskan “kewajiban” di wc stasiun, saya langsung melangkah ke loket penjualan tiket. Saya belum beli tiket kereta untuk pulang. Ternyata loket sudah dipenuhi antrian panjang. Yah apa boleh buat terpaksa ngantri sampai hampir satu jam padahal perut uda kelaparan. Sampe di depan loket, si mbak penjual tiket tersenyum manis dan bilang bahwa tiket eksekutif sudah habis, tinggal sisa tiket kelas bisnis yang non AC. Demi menjadi anak yang berbakti kepada orang tua (baca: takut dimarahin mama kalo libur kelamaan) saya dengan terpaksa membeli tiket bisnis tersebut =p

Dari stasiun, saya langsung menuju ke Plaza Senayan, tempat saya janjian dengan temen-temen lain. Tempat yang pertama saya tuju adalah tempat makan, uda laper sangat. Setelah muter sejenak, akhirnya saya memutuskan untuk makan siang di MOS burger. Burger nasi isi teriyaki plus kentang goreng plus minuman hanya 30 sekian ribu rupiah. Enak, kenyang, cukup murah untuk ukuran mall =p Dari situ saya sempet kebingungan, temen-temen yang lain baru akan dateng sore, artinya saya masih punya waktu sekitar 3 jam untuk dibunuh. Mau nonton bioskop jam nya ga pas. Mau muter-muter mall takut ditangkep satpam, bayangin aja, dandanan gembel pake ransel celingak celinguk sendirian, bisa-bisa dicurigain. Akhirnya saya memilih untuk duduk manis di salah satu sofa di pojokan Starbucks, ditemani segelas Ice Hazelnut Latte dan buku “Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh” karya Dee =p

Sore nya, kami pun berkumpul di PS, Wit dan Grace dari Bandung, Aconk dari Bogor, Devi Picuy Ances Cibok dari Gading dan Monic dari kantornya di Semanggi. Sebelum meluncur ke venue konser, kami menyempatkan untuk mencicipi Red Velvet Cake di Union dan Ramen Marutama. Mantap!

Sekitar jam 18.00 kami berangkat ke Lapangan D Senayan menggunakan 3 taksi. Kami tidak membawa mobil sendiri karena menghindari kerepotan. Tau sendiri lah Jakarta Jumat malem. Lalu lintas cukup macet dan sulit untuk mencari tempat parkir karena penuh. Salah satu taksi bahkan sempat terpisah karena harus memutar cukup jauh.

Suasana di sekitaran lapangan cukup ramai, banyak juga yang berjualan pernak pernik seperti kaos, poster dan merchandise lain nya. Saya sempet naksir salah satu kaos nya, sayang gada ukuran =( Saat pertama kali tiba di lokasi, yang pertama kali kami lakukan adalah menukar tiket. Karena kami membeli tiket via online, kami diharuskan untuk terlebih dulu menukar tiket fisik. Pas lagi antri menukar tiket, tiba-tiba di samping saya terlihat 3 orang lain nya yang baru datang dan mau menukar tiket juga, aneh nya mereka ga pake antri. Si penjaga loket pun sempet-sempet nya keluar dan poto bareng. Siape si ni orang ? Pas liat mukanya ternyata familiar, pas diinget-inget lagih.. ternyata.. arteis ! Si cantik Franda ! yg biasa suka di tipi ! waow.. Emang bener cantik si, mungil imut-imut lagi, ah jadi pengen godain tapi udah terlanjur jaim =p

Setelah menukar tiket, kami mulai memasuki area bagian dalam. Di sini kami harus terlebih dahulu menjalani pemeriksaan. Sialnya Wit terkena masalah. Dia bawa satu tas kecil yang berisi kamera kesayangan, padahal pihak kemanan ga ngijinin kamera masuk. Kalo bawa mobil sendiri sih mungkin gampang, tinggal ditaro aja, lah ini mau ditaro dimana ? tempat penitipan pun ga ada. Akhirnya setelah negosiasi dan tawar menawar yang alot, kamera diijinkan masuk, uang lima puluh ribuan berbicara =(

we got the ticket !

we got the ticket !

Sebelum memasuki lapangan, kami sempat ngadain sesi pemotretan. Pake kamera henpon tentunya. Di sana banyak backdrop- backdrop promo konser, lumayan buat pamer =p Kami juga sempat mengosongkan “muatan”, takut nanti di tengah-tengah konser kebelet, pertama kalinya saya nyobain toilet portabel, yang dari plastik gitu. Ga usa tanya dalem nya kaya apa, cobain aja sendiri ! =p

Akhirnya kira-kira jam 19.30 kami mulai memasuki lapangan. Ternyata uda lumayan penuh. Panggung mulai terlihat. Panggunya sederhana, berwarna hitam tanpa hiasan macem-macem, di pinggir kanan kiri ada giant screen. Penonton pun semua berdiri, ga ada kursi-kursi, yang membedakan VIP dan non VIP hanya jarak ke panggung, terpisah oleh sebuah pagar besi. Di bagian agak ke belakang ada sebuah panggung kecil untuk tempat kameramen dan operator. Lokasi kami berdiri di sebelah kanan panggung kecil tersebut. Memang tidak sedekat yang kami inginkan, tapi saya cukup puas dan sangat excited =p

Menurut jadwal pertunjukan akan dimulai pukul 20.00 Kami menunggu cukup lama, harap-harap cemas sambil kegerahan karena berdesak-desakan. Menurut artikel yang saya dapet di inet, ada skitar 6000 penonton malam itu. Kaki mulai pegel, badan mulai basah-basah keringetan. Kami khawatir pertunjukan bakal ngaret lumayan lama, apalagi nanti kalo ada band pembuka segala.

Ternyata, kami tidak perlu menunggu selama yang kami kira. Sekitar jam 20.15 saat-saat yang dinanti-nantikan itu pun tiba. Perlahan musik pengiring mulai terdengar, sorakan penonton mulai meledak diiringi tepuk tangan yang meriah. Jason masuk ke atas panggung. Dandanan nya sangat sederhana, dia memakai kaos hitam, jeans, dan topi fedora ciri khas nya, rambut gondrong nya diiket di belakang. Dia menggendong gitar nya dengan mesra, lalu sesaat menciumi nya penuh kasih sayang, seperti seorang ayah menggendong dan menciumi anak bayi nya. Mungkin kalo kalian baca ini terkesan lebay, tapi sungguh kalo menyaksikan sendiri akan terasa lain. Itu semacam ritual yang dia lakukan, penghormatan yang sangat mendalam terhadap “partner” nya. Sesaat setelah itu dia menyapa dengan bahasa Indonesia “ Selamat Malam jakartaa..”

hello Jason

hello Jason

Lagu pertama mulai dimainkan. Terdengar agak asing, ini memang lagu dari album barunya dan saya belum punya =p baru denger sekilas-sekilas aja. Ketika mulai memasuki reff baru saya kenal dan bisa ikut nyanyi “ah la la la.. lets all sing.. ah la la la.. lay me down.. ah la la la.. lets all sing.. ah la la la.. hallelujah” Lagu Everything is Sound ini membuka konser dengan santai.

Lanjut ke lagu kedua, lagi-lagi lagu dari album terbaru. Masuk  ke reff “I feel good.. when I feel good I sing.. and the joy it brings make it feel good.. and when I feel good I sing..” Jason masih terlihat santai dengan Freedom Song nya.

Sebelum lanjut ke lagu ketiga, Jason bersenandung dengan gitar nya. Saya menduga itu hanya spontanitas saja. Ternyata Jason memberikan ucapan selamat ulang tahun jakarta melalui senandung tersebut ! lirik nya pun cukup kocak, wow.. What a surprise.. Histeria penonton pun makin menggila..

Dari senandung tersebut Jason lanjut ke lagu “Only Human, saya mulai joget-joget dikit, walopun ga apal tp uda lumayan sering denger kalo lagu ini =p

Be Honest adalah lagu keempat yang dibawain, kembali dari album yang terbaru, lagu ini adalah salah satu favorit nya si aconk. Dia semangat banget ikutan nyanyi dengan tampang bahagia =p Saya sendiri baru pertama denger malem itu, dan langsung jatuh cinta, ga sabar pengen dapetin album nya !

Lagu selanjutnya adalah salah satu lagu Jason yang paling populer. Baru mainin intro nya aja, suara penonton uda meledak. “Do you hear me talkin to you ?..” Seluruh penonton membentuk paduan suara bernyanyi bersama lagu Lucky ini. Kali ini Jason berduet dengan salah seorang backing vocal nya, seorang bule cantik yang dandanan nya juga sederhana. Belakangan saya baru tau namanya Merritt Lear. Dia juga bawa-bawa biola dan mengisi beberapa bagian lagu dengan alunan biola nya. Efeknya lagu ini jadi bertambah syahdu..

Ah lagu ini.. lagu ini cukup emosional untuk saya. Sejenak pikiran saya ketarik kembali ke pertengahan tahun 2008. Saat itu saya masih sering berjumpa “dia”. Saat itu lagu ini lagi booming. Dia suka sekali lagu ini. Saya dan dia sering nyanyi-nyanyi bareng. Yang dia gatau, saya nyanyi ini untuk dia. Yang saya gatau, dia nyanyi lagu ini untuk saya ato bukan, ah sepertinya sih bukan =p Coba dia ada disini. Sempet kepikir satu ide konyol, saya keluarin henpon, pencet sekian digit angka, saya pengen ajak dia ikut dengerin lewat, tapi saya batalin. Sometimes I hate my sanity =p

Setelah bermellow ria, Jason lanjut ke lagu Make It Mine. Ini salah satu lagu favorit saya, lagu nya menghentak bikin semangat. Seluruh penonton pun ikut bergoyang. Di titik ini saya mulai “sadar” dan berkata dalam hati “Hey, Im in Jason Mraz Concert, how cool is that ? This is so awsome !” kalo orang liat muka saya saat itu mungkin saya lagi nyengir-nyengir bahagia =p

Sejenak sebelum melanjutkan ke lagu berikutnya, Jason sempet berinteraksi dengan penonton. Dia sedikit bercerita, bercanda dan berpesan, berkaitan dengan lagu yang akan dibawakan selanjutnya. Lagu itu Woman I love.

Berikutnya Jason membawakan lagu Beautiful Mess, Ain’t No Sunshine dan Unfold. Tiga lagu ini kurang familiar untuk saya. Saya hanya menikmati selewat-selewat, berjoged dikit-dikit ikutin musik. Itung-itung “istirahat” karena di lagu-lagu sebelumnya excited banget. Berasa injek tanah lagi setelah tadi sebelumnya “melayang” terbius, mulai celingak-celinguk perhatiin sekitar lagi, liatin para penonton lain, ngecek temen-temen masih ada di tempat masing-masing ga ya =p

Jason kembali ngajak ngobrol para penonton, dengan  sedikit bercanda dia minta para penonton ikut nyanyi. Lalu tiba-tiba.. Jreng.. “Di sini senang.. Di sana senang..” Dia bikin kejutan lagi ! kali ini dia nyanyiin lagu anak2 berbahasa Indonesia, walaupun dia cuma nyanyi dikit tapi dia tetep mengiringi nyanyian penonton pake gitarnya sampe lagu itu selesai. Bisaa ajaa..

Petikan gitarnya langsung menyambung ke lagu berikutnya. Salah satu lagu Jason yang paling terkenal juga You and I both. Kali ini dia tampil sendirian, tanpa diiringi angota band nya. Lagu itu dibawakan secara akustik. Keren tiada tara !

Lagu berikutnya Im Coming Over. Dia masih duduk dengan gitarnya. Tiba-tiba anggota band lain nya masuk ke panggung satu persatu dan duduk bersama mengelilingi nya. Lagu nya masih dibawakan secara akustik tapi anggota band yg laen ikut mengiringi. Mereka duduk di atas panggung, berdekatan, akrab, kaya mau foto keluarga, dan terlihat sangat santai sangat menikmati. Keren !

Setelah lagu barusan selesai, tiba-tiba sang gitaris meraih mic, lalu mengajak penonton gantian menyanyikan lagu Happy Birthday untuk Jason. Jason berulang tahun kesokan harinya, tanggal 23 Juni. Penonton pun langsung semangat kompak bernyanyi untuk nya. Gantian Jason yang cengar-cengir bahagia. Udah pernah ngerasain bisa nyanyiin Happy Birthday langsung buat idola nya ? =p

Lagu berikut nya, dari album baru,Living in The Moment dan Frank D. Fixer. Lagu “Frank D. Fixer” ini adalah ciptaan Jason untuk kakek nya. Selama Lagu tersebut dimainkan layar besar di belakang panggung menampilkan cuplikan-cuplikan foto-foto kakek nya tersebut,  keren ! Dua lagu tadi disambung dengan Remedy, hits jadul nya Jason.

Sejenak, Jason meletakkan gitar kesayangan nya. Dia kembali mengajak ngobrol penonton. Dia berkata dia akan menyanyikan sebuah lagu yang dia ciptakan pas dia ulang tahun juga. Kali ini dia ga memainkan gitar tapi akan memainkan piano. Ternyata lagu yang dia maksud adalah Mr. Curiosity. Ini juga salah satu lagu favorit saya ! Dan di lagu ini, Jason pamer suara nya dan bernyanyi dengan gaya seriosa. Merinding.. Melongo terkagum-kagum..

Jason melanjutkan dengan lagu Butterfly. Setelah itu dia “menutup” konser dengan lagu Im Yours. Tau dong lagu ini ? Lagu wajib tiap karokean. Hampir seluruh penonton nanyi bareng. Histeria nya mirip sama kaya waktu Jason nyanyiin “Lucky”. Setelah lagu ini selesai, Jason dan band pengiring nya meninggalkan panggung. Loh ? Udahan ini ?

Penonton ga beranjak. Sebagian berteriak “We want more !”. Salah satu kejadian umum ketika lagi konser. Saya sendiri belum puas karena belum mendengar single Jason di album terbaru “I Wont give Up”. Ga lama kemudian, Jason masuk lagi. Dia mainin gitar seakan-akan intro “I Wont give Up” tapi ternyata yang dia nyanyiin Bella Luna.

Uda pernah denger93 Million Miles ? Salah satu lagu yang menurut saya paling enak di album terbaru Jason. Abis “Bella Luna” dia nyanyi lagu itu. Emang enak banget tu lagu, ga lama lagi pasti booming, “Just know.. that wherever you go.. you can always comeback home..

Dan akhirnya, Jason pun menyanyikan lagu terakhir nya malam itu, I Wont give Up. Coba perhatiin d lirik nya, dalem banget. Salah satu lagu favorit saya sepanjang masa. Ah, saya ga pengen malam itu berakhir..

Konser berlangsung sekitar 2 jam. Selama itu Jason nyanyi lebih dari 20 lagu, ga pake break lagi,salut ! Lagu-lagu yang dia bawain rata-rata diaransemen ulang, dibikin agak lebih panjang karena diisi dengan jam session. Apalagi ada trio terompet, bikin lagu-lagu nya agak jazzy dan lebih berkelas, lain daripada yang biasa. Sound System nya pun luar biasa, dentuman bass, gebukan drum dan petikan gitar benar-benar “terasa”. Meskipun panggung nya sederhana, lighting serta layar besar di kanan kiri dan tengah mampu memberikan efek-efek yang keren dan dramatis.

Jason akhirnya menutup konser malam itu dengan bahasa Indonesia “Selamat tinggal.. Jumpa lagii..”

Perjalanan jauh saya, sejumlah rupiah, perjuangan ke tempat konser, kegerahan, pegel kaki dan cape badan, semuanya terbayar lunas. What a night to remember.. thanks Jason.. =p

-On-

Categories: review suka-suka | Leave a comment

Blog at WordPress.com.