Sebuah Tanda Tanya di balik Tumpukan Salju kaki Gunung Fuji

Acara rombongan saya hari ini bisa dibilang gagal total. Seharusnya kami bersantai di pinggir danau, berfoto-foto dengan sakura, sambil menikmati pemandangan Gunung Fuji di satu kota kecil bernama Kawaguchiko. Apa daya cuaca yg meleset dari perkiraan malah menyajikan hujan salju dan tumpukan salju tebal di sana sini.
Acara naik kereta gantung dan sebagainya pun terpaksa dibatalkan. Kami merombak rencana dan meninggalkan kota lebih awal. Perubahan dadakan ini membawa kami menaiki bus umum menuju Gotemba.

Di sepanjang perjalanan, saya duduk terpisah seorang diri. Dari balik jendela mengamati pemandangan yang serba putih, gunung, hutan-hutan, pepohonan semuanya tertutup salju. Pikiran saya pun melayang.

Timbul satu tanya di dalam hati, kemana kah salju ini akan menghilang nantinya ? Apakah akan mencair ? Menguap ? Larut ? Diserap tanah, rumput, pohon ? Apakah kehangatan Matahari saja mampu mengubah ini semua ?

Di sela renungan itu, saya membuka ponsel, memeriksa jejaring sosial, dan kemudian terkejut..

Sepertinya semesta sedang mengajak saya bercanda..

Jejak langkah kaki yang saya tinggalkan di salju tadi pagi mungkin sedang berjumpa dengan jejak kakinya siang ini..

Dia ternyata berada begitu dekat tapi begitu jauh..

Dengan kurang ajar, tanpa permisi kenangan itu pun datang menyerbu. Sial..

Entah mana yang lebih indah, pemandangan tebing dan aliran sungai jernih di bawahnya atau gelak tawanya yang berjalan di depan saya dengan sweatshirt merahnya yang seolah kebesaran.

Entah mana yang lebih manis, bubble tea merk ternama yang selalu panjang antriannya atau senyumannya waktu dia akhirnya berhasil menyisip minuman itu.

Ah, sebelum semakin banyak bayangan dirinya menghantui, saya membuka kembali ponsel dan menulis tulisan ini. Memuntahkan semua dalam rangkaian kata yang kurang bermakna ini, di atas Shinkansen Hikari menuju Osaka, yang menjauhi keberadaannya dengan kecepatan hampir 300 km/jam.

Mungkin tumpukan salju di hati saya masih tebal tersisa, saya tidak menyadarinya sampai dingin nya terasa lagi hari ini. Semoga secepatnya bertemu hangatnya Matahari, berganti musim, dan bunga-bunga nya kembali bermekaran, entah bagaimanapun caranya..

Semoga kamu juga selalu berbahagia ya..

=)

Categories: Uncategorized | Leave a comment

Post navigation

Leave a comment

Blog at WordPress.com.