Pukul dua puluh dua lebih tiga puluh dua menit Waktu Indonesia bagian Tengah..
Hari kedua di tahun 2014..
Saya sedang berada di pelosok Ubud, tadi siang saya sempat tersasar berkali-kali untuk menemukan hotel ini. Tempat nya sangat sunyi, terpencil, jauh dari keramaian. Saat ini samar-samar hanya terdengar suara kodok, jangkrik dan entah serangga-serangga apa lagi.
Di bawah remang lampu, saya duduk di teras kamar hotel ditemani sebotol San Miguel Light, favorit saya, mencoba menahan dingin dan mengetik sesuatu..
Ketika sahabat saya mengajak saya untuk merayakan pergantian tahun di Bali, saya memang sengaja memasukan Ubud ke tempat yang harus dikunjungi. Jujur ini pertama kali nya saya ke Ubud. Saya sudah banyak sekali mendengar tentang betapa “magis” nya suasana Ubud. Maka dari itu saya rela memasukkan laptop saya yang berat ini ke dalam ransel dan membopongnya kesana kemari untuk mendapatkan kesempatan ini..
Saya ingin menulis di Ubud..
Ada beberapa hal yang ingin saya tulis sebenarnya, ada beberapa ide yang sudah menunggu-nunggu untuk ditumpahkan, tapi mungkin saya hanya bisa memilih satu, ah andai saja saya bisa lebih lama di sini. Berhubung masih dalam suasana euforia pergantian tahun, kali ini saya ingin mencoba menulis tentang beberapa kejadian yang saya alami di tahun 2013 yang lalu, sebuah retrospeksi..
Tahun 2013 bisa dibilang adalah tahun yang cukup berat bagi saya. Ketika di tahun sebelumnya, tahun 2012, saya banyak belajar dan merasakan betapa susah nya untuk membuka suatu usaha, di tahun berikutnya, tahun 2013, saya baru merasakan bahwa untuk menjalankan usaha tersebut dan membuatnya berkembang ternyata jauh berkali-kali lebih susah. Usaha yang saya harapkan bisa segera berlari kencang, minimal bisa berjalan santai, ternyata harus mengalami berkali-kali jatuh bangun dan bergerak secara tertatih-tatih. Tanggung jawab dan beban yang saya pikul terasa menjadi jauh lebih berat.
Segala permasalahan yang saya punya, harus saya pendam dalam-dalam. Saya tidak boleh terlihat putus asa terutama di mata kedua orang tua saya. Saya pun terpaksa sedikit menutup diri dari teman-teman, karena saya merasa semakin sedikit mereka tahu, semakin saya bisa berlaga seolah tidak terjadi apa-apa dan menikmati waktu bersama mereka. Dan yang paling parah nya lagi, saya tidak memiliki seseorang untuk berbagi, teman bercerita, yang bisa menghibur atau minimal bisa mendengar keluh kesah saya.
Dari pengalaman ini saya belajar, bahwa tahun 2014 ini, saya harus berjuang jauh lebih keras lagi. Saya harus melawan rasa malas dan rasa cuek yang kadang-kadang masih saya biarkan merajalela, membuat saya menunda-nunda pekerjaan dan tidak meraih hasil yang maksimal. Saya harus bisa lebih dewasa..
Saya juga belajar, bahwa dukungan teman-teman, keluarga dan orang tua, sekecil apapun, ternyata sangat membantu dan membuat perubahan. Saya sangat bersyukur bisa memiliki mereka di sekitar saya, walaupun dengan segala keterbatasan yang ada, mereka selalu berusaha membantu dan ada buat saya.
Yang terpenting, saya juga menjadi tersadar, bahwa saat ini saya benar-benar membutuhkan seorang “pendamping”. Beberapa saat yang lalu saya sempat merasa enggan, harus berususah-susah kenalan, jaim-jaiman, PDKT dan sebagainya. Saya merasa energi dan waktu saya sudah cukup terkuras untuk masalah pekerjaan. Saya tidak percaya diri, takut gagal dan malas merasakan patah hati lagi. Namun belakangan saya merasa, keberadaan sosok yang bisa mendampingi saya mungkin justru kan menyuntikkan semangat baru, membuat pahit manis nya hari menjadi lebih indah untuk dijalani. Entah kenapa kali ini saya merasa sudah lebih siap dari sebelumnya..
Saat ini segala sesuatu nya sudah berjalan lebih baik. Saya bisa menatap 2014 dengan optimis. Saya juga sedang memulai satu projek baru, lagi semangat-semangat nya, karena terakhir kali saya punya projek itu sudah cukup lama yaitu tahun 2011. Semoga segala sesuatu nya bisa berjalan dengan lancar, belakangan saya suka sekali mengulang quote ini di kepala saya “Sometimes you win.. Sometimes you learn..”
Dari sisi lain kehidupan saya, tentang kegemaran saya traveling, tahun 2013 saya memiliki dua trip yang sangat berkesan. Yang pertama, bulan April lalu, saya akhirnya mendapatkan kesempatan untuk membuat salah satu mimpi saya menjadi kenyataan, jalan-jalan ke Korea ! Tulisan saya tentang Korea bisa dilihat di postingan-postingan sebelum nya. Sayang sekali, laptop saya yang lama, yang berisi semua foto-foto saya selama di Korea, saat ini sudah tewas, mati total, maka dari itu tulisan saya tentang Korea sampai saat ini belum selesai. Yang kedua, bulan Oktober lalu, saya mendapatkan kesempatan traveling bersama teman-teman lama saya, kami berkeliling ke Singapura, Phuket, Bangkok, dan Kuala Lumpur ! 6 orang, 10 hari, 4 kota, 3 Negara, berjuta pengalaman tak terlupa..
Untuk tahun 2014, saya punya satu mimpi yang ingin sekali saya wujudkan, saya ingin traveling ke Jepang dan atau ke Eropa. Semoga saya diberi banyak rejeki dan bisa mendapatkan kesempatan ini..
(Kadang, manusia boleh berencana.. tiket promo lah yang akhirnya menentukan..)
Well, saat ini saya bersama dua sahabat terdekat saya, menikmati setiap detik waktu liburan ini, sejenak melarikan diri dari hiruk pikuk permasalahan dan pekerjaaan, nongkrong dari cafe ke cafe, berkeliling menikmati pemandangan dari pantai ke gunung, dari makanan enak satu ke makanan enak lain nya, bersantai, bertukar cerita, berbagi pelajaran, berusaha menyegarkan jiwa dan raga, bersiap menyambut segala tantangan dan hambatan di depan..
2014, surprise me !
-On-